CincinMustika Sesepuh Ratu Pantai Selatan Rp 3.333.333. Kode: B6366: Stok memangmirip benang yang diurai dari gulungannya. Keris ini cocok untuk polisi, militer atau pekerja lapangan. Banyak yang menganggap keris ini bisa menolak gunaguna dan keris ini tergolong pemilih. YOGAPATI. Hati-hatilah bila berjumpa dengan keris ini. Pamor ini punya pengaruh buruk sekali, terutama buat yang bekeluarga. 16 Abaya Batik Keris yang cantik dengan detail bolero Rekomendasi batik kerja wanita untuk tampilan stylish dan profesional (Foto: Batik Keris) Busana muslim wanita juga bisa terlihat profesional jika kamu mengenakannya saat bekerja. Dari merek Batik Keris, pemakai hijab bisa memilih model abaya batik dengan motif kembang seruni yang cantik. CaraMemilih Jenis Usaha Yang Cocok Untuk Pemula. dr. joseph teguh santoso, m.kom; 21 Oktober 2021; 67 Views; Di tengah persaingan kerja saat ini, membuka usaha sendiri merupakan salah satu solusi yang menjanjikan keuntungan besar, di mana Anda sendiri yang menentukan segala tentang usaha yang hendak dibangun. REPUBLIKACO.ID, Seorang wanita selalu menginginkan kulit yang indah untuk tampil cantik di depan umum. Untuk merawat kulitnya mereka perlu memakai pelembab sebagai pelindung dari paparan sinar matahari. Namun, dalam menggunakan pelembab, Anda harus berhati-hati, karena jika salah memilih Anda tidak akan tampil dengan sempurna, bahkan malah akan merusak kulit. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Keris Pegat - Seringkali kita mendengar banyak cerita dimasyarakat tentang Keris yang tidak cocok dengan pemiliknya, baik itu Keris warisan keluarga, pemberian dari orang lain, dari mas kawin/mahar membeli atau dengan cara-cara lainnya. Ada beberapa jenis Keris yang tergolong berpamor pemilih dan berpamor kurang baik. Hal ini bisa dikarenakan oleh berbagai macam faktor, diantaranya • Ketika Mpu membabar/membuat Keris tersebut konsentrasinya terganggu oleh sesuatu hal, sehingga mantra yang seharusnya bertujuan dan bermakna baik menjadi salah ucap atau tidak sesuai dengan tujuan awalnya, sehingga mengakibatkan Keris tersebut mempunyai angsar yang kurang baik, contohnya Kisah Keris Pusaka Mpu Gandring, sebelum Keris selesai dibuat sang Mpu dibunuh oleh Ken Arok dan kemudian mengucapkan kata-kata kutukan pada Keris buatannya tersebut dan akhirnya kutukan tersebut terjadi. • Pamor adalah motif atau gambar yang muncul dipermukaan bilah Keris yang timbul dari proses tempa lipat. Nama pamor sangat beragam sesuai bentuk dan kemiripannya dengan alam dan berbagai benda atau mahluk hidup yang ada, sebagai contoh Pamor Beras Wutah, Pamor Sodo Sakler, Pamor Blarak Ngirid, Pamor Udan Mas, Pamor Rojo Gundolo dan masih banyak yang lainnya. Ada beberapa jenis pamor yang memiliki tuah kurang baik, antara lain - Pamor Satrio Wirang Keris dengan pamor Satrio Wirang konon akan membawa kesengsaraan bagi pemiliknya. - Pamor Sujen Nyowo Keris dengan pamor Sujen Nyowo konon menginginkan pemiliknya agar segera meninggal. - Pamor Dengkiling Keris dengan pamor Dengkiling memiliki angsar cengkiling/jahil pada pemiliknya. - Pamor Yoga Pati Pemilik Keris dengan pamor Yoga Pati, konon anaknya akan sering sakit-sakitan. - Pamor Tundung Keris dengan pamor Tundung akan membuat pemiliknya sering pindah-pindah tempat/usaha. • Ada beberapa Keris pusaka yang tergolong pemilih, atau hanya cocok dimiliki oleh orang-orang tertentu saja sehingga jika Keris tersebut tidak cocok dengan pemiliknya akan berakibat tidak baik bagi kehidupan orang yang memilikinya. Jenis Keris pemilih bisa diketahui dari pamor atau dhapurnya. Sebagai contoh - Keris dhapur Kebo Lajer Keris ini cocok dimiliki oleh para petani dan peternak, maka tidak akan cocok jika dimiliki oleh seorang pejabat. - Keris dhapur Sangkelat Keris Sengkelat memiliki tuah untuk kewibawaan dan kekuasaan. Keris ini cocok dimiliki oleh para pemimpin, pejabat dan petinggi pemerintahan, maka tidak akan cocok jika dimiliki oleh para petani dan peternak. Keris yang sudah cacat atau tidak wutuh juga bisa membawa pengaruh kurang baik pada pemiliknya, di antaranya - Pegat Wojo - Pugut/putus - Nyangkem kodok - Rondo beserBaca juga Tuah ghaib Keris Pamengkang Jagad dan Keris Pegat Wojo Selain itu, Keris-Keris yang sudah terlalu aus/gripis dan sudah tidak berbentuk sebagai pusaka atau tidak diketahui lagi jenis atau dhapurnya juga dipercaya kurang baik untuk dimiliki. Jika Keris tersebut cacat maka bisa dibetulkan pada Mpu Keris atau diserahkan ke Museum. Tapi ada juga pemilik Keris yang lebih memilih untuk melarung Keris-Keris yang di anggap kurang baik ke sungai atau laut. Tindakan melarung Keris tersebut sebetulnya adalah tindakan yang keliru, karena Keris tersebut merupakan suatu karya adiluhung bangsa kita, maka sebaiknya jika sudah tidak mau merawatnya lebih baik diberikan kepada orang lain yang mau merawatnya atau diserahkan ke Museum. Jika sampai pusaka-pusaka warisan leluhur tersebut sampai hilang dari Nusantara, maka silsilah Keris Nusantara yang kita banggakan akan hilang dan sulit untuk dilakukan penelitian. Walaupun ada Keris yang di anggap kurang baik untuk dirawat, tapi alangkah baiknya jika diserahkan ke Museum agar budaya adiluhung bangsa kita tetap lestari. Jika ingin memiliki Keris pusaka, sebaiknya memang memperhatikan 3 hal penting yaitu "Tangguh, Utuh, Sepuh". Karena bagaimanapun juga Keris adalah benda pusaka yang sarat makna dan simbol-simbol tentang kehidupan serta kental dengan ajaran spiritual. Jadi jika kita memiliki Keris sepuh, tentunya semua simbol dan makna dari dhapur dan semua ricikannya memang dibuat dengan tidak sembarangan, tapi melalui serangkaian proses panjang dengan perhitungan dan tingkat spiritual yang tinggi oleh Mpu pembuatnya dengan harapan agar apa yang di inginkan atau yang di cita-citakan oleh pemilik Keris tersebut bisa terwujud. Selain itu, pemilihan bahan yang digunakan untuk membuat bilah dan pamornya juga disesuaikan dengan fungsi dari Keris yang akan dibuat juga Jenis-jenis besi bertuah untuk bahan pembuatan Keris pusaka Berbeda dengan Keris baru yang dibuat asal-asalan dengan bahan seadanya dan hanya meniru bentuk dari Keris tua saja. Tentu proses pembuatannya tanpa melalui serangkaian ritual dan tanpa perhituangan apapun layaknya proses pembuatan senjata tajam biasa seperti arit, golok, pedang dan lainnya. Sehingga tidak ada kesan wingit/angker serta tidak memiliki perbawa sama sekali. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa semua hasil karya Manusia yang gagal atau salah dalam perhitungan, pengerjaan atau perencanaannya bisa berakibat fatal dan membahayakan Manusia. Hal itu tidak hanya terjadi pada Keris saja, tapi pada benda atau barang-barang lain misalnya saja jembatan, rumah, gedung atau yang lainnya juga memiliki pengaruh yang tidak baik bagi yang menempati atau menggunakannya jika terdapat kegagalan/cacat dalam proses pembuatannya. Jadi intinya, jika suatu hal dirancang dan dikerjakan dengan perencanaan yang matang, teliti, dengan hati yang bersih dan iklas, maka hasilnya juga akan baik. Baca juga Mitos Keris pembawa sial Demikian sedikit informasi tentang ciri-ciri Keris dan pamor pemilih serta Keris yang angsarnya kurang baik. Untuk informasi lain seputar benda-benda pusaka, dapat dibaca pada artikel Harta Langit lainnya. Semoga bermanfaat Terima kasih Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Hidup dalam komunitas yang baik dan mendukung dapat memiliki dampak positif yang besar pada kehidupan kita. Komunitas dapat memberikan rasa keterhubungan, dukungan sosial, kesempatan untuk pertumbuhan pribadi, dan banyak lagi. Namun, tidak semua komunitas cocok untuk setiap orang. Setiap individu memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk dapat memilih komunitas yang sesuai dengan kepribadian, nilai-nilai, minat, dan tujuan kita. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara memilih komunitas yang cocok untuk kita dan komunitas apa yang harus Diri Sendiri. Langkah pertama yang penting adalah mengenali diri sendiri dengan baik. Pertimbangkan minat, hobi, nilai-nilai, dan tujuan hidup Anda. Apa yang Anda cari dalam sebuah komunitas? Apakah Anda mencari kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang sejenis? Apakah Anda ingin bergabung dengan komunitas yang fokus pada kegiatan fisik, seni, atau pengetahuan? Dengan memahami diri sendiri dengan baik, Anda dapat lebih jelas dalam mencari komunitas yang sesuai dengan minat dan kebutuhan Anda. Cari Informasi tentang Komunitas yang Tersedia. Setelah Anda mengenali diri sendiri, mulailah mencari informasi tentang komunitas yang tersedia di sekitar Anda. Anda dapat menggunakan sumber daya online seperti website komunitas, grup media sosial, atau forum diskusi untuk menemukan komunitas yang sesuai dengan minat Anda. Baca deskripsi, visi, misi, dan kegiatan komunitas untuk memahami apakah mereka sejalan dengan nilai-nilai dan minat Anda. Hadiri Acara atau Pertemuan Komunitas. Salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah suatu komunitas cocok untuk Anda adalah dengan menghadiri acara atau pertemuan komunitas. Ini akan memberi Anda kesempatan untuk berinteraksi dengan anggota komunitas, merasakan atmosfer, dan melihat apakah ada keterhubungan dan kenyamanan dalam lingkungan tersebut. Ajukan pertanyaan kepada anggota komunitas tentang kegiatan, tujuan, dan nilai-nilai komunitas untuk memastikan kesesuaian dengan ekspektasi Nilai dan Budaya Komunitas. Ketika memilih komunitas, penting untuk mengevaluasi nilai dan budaya yang ada di dalamnya. Pastikan bahwa komunitas tersebut sejalan dengan nilai-nilai dan prinsip hidup Anda. Misalnya, jika Anda memiliki nilai-nilai kesehatan dan keberlanjutan, maka bergabunglah dengan komunitas yang mendorong gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Jika Anda tertarik pada pengembangan diri dan spiritualitas, pilihlah komunitas yang menawarkan kesempatan untuk belajar dan pertumbuhan pribadi. Jangan takut untuk menanyakan kepada anggota komunitas tentang nilai-nilai dan budaya yang mereka Dukungan Sosial yang Ada. Salah satu manfaat utama bergabung dengan komunitas adalah mendapatkan dukungan sosial. Perhatikan bagaimana anggota komunitas mendukung dan peduli satu sama lain. Apakah ada rasa saling menghargai, empati, dan kolaborasi di antara mereka? Komunitas yang baik seharusnya mampu memberikan dukungan sosial yang positif dan membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu. Setelah mempertimbangkan langkah-langkah di atas, ada juga beberapa jenis komunitas yang sebaiknya dihindariKomunitas yang Negatif dan Tidak Sehat. Hindari bergabung dengan komunitas yang memiliki atmosfer negatif, kompetitif yang tidak sehat, atau terlibat dalam perilaku merugikan. Komunitas yang mendukung perilaku negatif seperti kekerasan, pelecehan, atau penyalahgunaan tidak akan memberikan dampak positif pada kehidupan Anda. Komunitas yang Tidak Menghargai Nilai Anda. Jika komunitas tidak menghargai nilai-nilai atau pandangan hidup Anda, maka komunitas tersebut mungkin tidak cocok untuk Anda. Penting untuk merasa diterima dan dihargai dalam sebuah komunitas. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya Di kalangan penggiat, pelestari dan pencinta perkerisan, masing-masing Wuku dalam Pawukon memiliki kecocokan dengan berbagai Dapur Keris macam keris sesuai bentuknya.Berikut ini daftar Dapur Keris yang cocok sesuai masing-masing Wuku dalam PawukonBaca juga Keris, Tosan Aji yang Ditetapkan Sebagai Mahakarya Warisan Budaya Lisan dan Takbenda Kemanusiaan Oleh UNESCOWuku Sinta, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Landep, Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Wukir, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Kurantil, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Mahesa / Kebo Tolu, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Gumbreg, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Warigalit, Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Warigagung, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Julungwangi, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Sungsang, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Galungan, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Kuningan, Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Langkir, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Mandasiyo, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Julungpujud, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Pahang, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Kuruwelut, Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Mrakeh, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Tambir, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Madangkungan, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Maktal, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Wuye, Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Manahil, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Prangbakat, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Bala, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk Wugu, Keris yang Cocok Panimbal, Condong Campur, Jalak Tilamsari, Jalak Dhinding, Jalak Sangutumpeng dan Jalak Wayang Keris yang Cocok Pandhawa, Rarasinduwa, Sempana Badhong, Semar Mesem, Semar Getak, Semar Tinandhu dan Kulawu, Keris yang Cocok Sempana Kinjeng, Kebo Lajer, Pudhak Sategal, Putri Sinaroja, Campur Bawur dan Dukut, Keris yang Cocok Pandhawa, Sengkelat, Tebu Sauyun, Bethok, Kebo Teki dan Kebo Watugunung, Keris yang Cocok Pandhawa, Carangsoka, Sabuk Tampar dan Sabuk juga Jamasan Tosan Aji, Tradisi Mencuci Pusaka yang Masih Dilestarikan Hingga KiniSo, sebaiknya cari tahu dulu apa Wuku anda sebelum memutuskan keris apa yang akan dipilih.*** HARIAN MERAPI - Cara memilih keris yang cocok dan sesuai kebutuhan seolah tampak gampang. Namun, sebenarnya ada hal mendasar yang menentukan keris itu bisa bermanfaat atau tidak. Umumnya orang memilih sebilah keris hanya karena faktor estetika atau keindahan bentuk dan pamornya. Bisa pula orang memilih keris karena percaya ada kekuatan gaib atau khodam di dalamnya. Baca Juga PSIM Jogja jamu Persela Lamongan pada Liga 2 sore ini, ini prakiraan formasi awal tuan rumah Cara tersebut tidak salah, karena hal itu tergantung kebutuhan dan kemantapannya. Namun, memilih keris agar bisa bermanfaat ada caranya. Setidaknya, agar keris tidak sekadar menjadi benda klangenan. Pemerhati keris di Bantul, Ki Sugiyono mengatakan memilih keris agar bermanfaat tidak bisa hanya karena suka atau tidak. Melainkan, harus paham apa kebutuhannya. Dia menjelaskan, bahwa keris dibuat dari besi pilihan atau tosan aji dengan proses penempaan yang sangat rapi. Baca Juga Halangi penyidikan kasus Sambo, mantan Kasubnit Reskrim Polrestro Jaksel kena sanksi demosi tiga tahun Sang Mpu mengerjakan ricikan keris sesempurna mungkin agar memenuhi unsur eksoteri yang indah. Tidak hanya menggarap keris dari faktor fisik bendanya, namun juga dari aspek isoteri dengan memanjatkan doa-doa. Menurut Ki Sugiyono, semua proses pembuatan keris itu kemudian mempengaruhi tuah keris yang dihasilkan. Dan, dari semua proses pembuatan itu keris menjadi memiliki makna yang tersirat atau nilai filosofi. Baca Juga Syekh Yusuf Qaradawi wafat, Haedar Nashir dunia kehilangan ulama besar yang moderat dan maju Terkini Hampir dapat dikatakan kita seluruh mengenal tutur yang satu ini, Keris. Dan seperti yang kita memahami pula, Keris ialah warisan budaya dunia orisinal negeri kita sendiri, Indonesia. Meski beberapa tahun yang kemudian negeri jiran mengklaimnya. Namun, dalam kesempatan disela-sela kesibukan hari ini saya nir ingin menulis perihal asal-usul atau kalim-mengkalim perihal Keris, akan tetapi menyebarkan perihal bagaimana kiat mengarah keris yang baik buat kita. Bagi orang Jawa & bali, Keris bukanlah hanya perlengkapan pakaian tata cara belaka, akan tetapi memiliki makna lebih luas. Bahkan, bagi orang Jawa Tengah, terutama Yogjakarta & Surakarta, keris merupakan kelengkapan hidup seseorang laki-laki. Ada pedoman antik bagi orang Jawa yang mengatakan bahwa kelengkapan hidup seseorang laki-laki ialah bila dia sudah memiliki lima hal 1. Curiga/keris yang berarti Ilmu yang berguna buat menghadapi tantanga hidup ini. dua. Turangga/kuda yang berarti kendaraan. 3. Wisma/rumah yang berarti kawasan tinggal. 4. Wanita yang berarti istri. 5. Kukila/burung yang berarti alat hiburan rumah. Bagi seseorang laki-laki, keris menempati urutan pertama. Sebab dalam arti yang lebih luas seseorang laki-laki tanpa memiliki bekal ilmu yang mumpuni buat menghadapi tantangan hidup ini pekerjaan harga dirinya akan diremehkan/hilang. Dimuka bumi ini masih muncul berjuta-juta keris, lebih-lebih pada tanah jawa. Namun nir seluruh kerismempunyai kekuatan atau menyimpan daya magis/ghaib. Bagi orang awam sulit buat membedakan mana yang memiliki daya magis & mana yang hanya merupakan besi biasa. Bagi orang yang percaya menggunakan benda pusaka, jika didalamnya mengandung kekuatan mistik, maka tentunya akan rirawat menggunakan baik, karena terkadang keris yang bertuah dapat mendatangkan keberuntungan, pelindung & lainnya. Walaupun keris memiliki daya magis, tetapi dapat pula rusak, lantaran sintesis manusia nir muncul yang mutlak. Hanya Allah SWT yang memiliki kesenpurnaan. Keris pula dapat karatan kalau nir dipelihara menggunakan baik, dapat patah. Pendek tutur, seluruh keris dapat saja rusak. Para ahli keris, umumnya beropini bahwa keris yang telah rusak, telah stigma, kurang baik buat disimpan orang. Walaupun toh orang itu pemiliknya yang legal. Keris yang telah rusak, patah atau stigma, usahakan dibuang saja. Istilahnya dilarung. Untuk itu kita wajib memahami betul bagaimana & mengetahui keris yang baik & yang nir baik buat diri kita? Berikut ini saya nukilkan sebagian mini saja berdasarkan Kitab Primbon Naklasanjir Adammakna buat menambah wawasan buat kadang blogkosutho kinasih.. 1. Kalau muncul keris tua diperbaharui lagi, seperti dikurangi besarnya, atau dipotong pucuknya, pendek tutur sudah berubah berdasarkan bentuknya semula. Wataknya menghilang daya magisnya, keampuhannya berkurang, menghilangkan kelanggengan. dua. Bila keris tua terbakar, kalau keris tadi bukan sintesis Mpu Singkir, wataknya hilang keampuhannya, berkurang perbawanya. Kecuali keris tadi sintesis Mpu Singkir, nir akan berubah bentuk pula keampuhannya. 3. Keris tua yang terpendam, kalau bentuk & keadaannya nir berubah, nir karatan nai, Jawa, itu semakin besar daya keampuhannya. 4. Kalau muncul keris tua terendam air, padahal keris tadi bukan sintesis Mpu Setratojo atau bukan sintesis Mpu Singkir, itu akan muda sepuhannya & hilang perbawanya. Kalau sintesis Mpu Setratojo atau Mpu Singkir, nir akan berubah. 5. Bila keris tua yang sampai jatuh ketangan bangsa lain, itu wataknya nir langgeng. 6. Bila keris digunakan sehari-hari, wataknya berkurang keampuhannya, & pula hilang perbawanya, yang boleh mengguankan tiap hari hanya orang luhur. Keris tua itu usahakan dipakai kalau pas muncul keperluan saja, umpamanya resepsi, punya keperluan besar. 7. Keris tua yang nir dirawat sebagaimana mesinya, seperti diratus atau diberi dupa setiap malam jumat & malam Anggoro Kasih selasa Kliwon, apalagi nir pernah diwarangi sama sekali, itu nir baik, wataknya mengurangi daya magisnya, menghilangkan perbawa yang terpancar berdasarkan keris itu. 8. Keris tua, cara meletakkanya sampai keungkulan lebih rendah berdasarkan pemiliknya ketika tidur, wataknya berkurang keangkerannya, mengurangi perbawanya, utamanya keris tua itu diletakkan sendiri, atau jangan sampai dibawah pemiliknya sejajar. 9. Keri s tua padahal stigma tubuhya, seperti berlubang, gripis, yang sampai menghilangkan bentuk aslinya, tabiat yang dipakai patah semangat mutungan, bila hanya gripis lantaran karat atau berkurang lantaran tidak jarang diwarangi, itu nir termasuk mensugesti kemapuhannya. Demikian diatas ialah hal-hal krusial buat menjadi pedoman kita sebelum mengarah memiliki sebilah pusaka, entah itu kita dapat berdasarkan mahar atau kita dapat berdasarkan alam mistik. Insya Allah pada kesempatan selanjutnya akan saya sambung lagi menggunakan menayuh keris atau pusaka & arti berdasarkan perlambangnya. Cukup sekian dulu & mohon maaf jika muncul banyak kekurangan, tidak lebih lantaran kekurang tahuan saya secara langsung & menggunakan lapang hati mendapatkan masukan berdasarkan sobat-sobat seluruh buat menambah perbendaharaan wawasan perihal warisan leluhur ini. Akhir tutur, cukup sekian dulu da sampai jumpa pada tulisan selanjutnya. Wassalam. Matur nuwun…….

cara memilih keris yang cocok